Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya. Sesampainya di Kota Jogja, kami beristirahat selama beberapa jam. Kemudian di malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Saya, Emilia, Kang Zul, Imron, Tri, Kang Saepudin, dan Kang Adam berjalan-jalan malam menelusuri Jalan Babarsari sembari mencari kuliner-kuliner khas Jogja.
Kata Emilia, dia pernah liat ada Mie Singapore. Akhirnya kami berjalan sekitar 1,5 km mencari destinasi tersebut. Namun, ditengah perjalan Imron pulang karena udah ngantuk duluan. Di perjalanan tri sempat mencari beberapa counter penjualan pulsa, kang Adam sibuk mencari sabuk untuk esok hari kegiatan pelatihan. Ada tempat-tempat yang banyak kita lewati mulai dari Susu, Restoran, Karaoke, Warung Sambal Bawang, Gubug Kinect, dan lain-lain. Akhirnya, diujung jalan sampai juga di Mie Singapore.
Menu Mie Singapore ini menu khas di warung ini, tapi sialnya saat ingin memesan ternyata sudah habis. -____-”
Saya sendiri hanya memesan Nescafe Tarik akhirnya, yang lain ada yang memesan Nasi Lemak, Teh Pelangi, Bakso.
Kamis malam hari kami memulai perjalan menuju Alun-Alun Kidul (Selatan). Tempat ini selalu ramai di setiap malam hari. Kami berangkat ke Alun-alun sekitar pukul 21.00 diantar oleh rekan Pak Amsor, Mas Budi dan Mas Iwan. Seperti kebanyakan orang, kami bermain Masangin dan Naik sepeda odong-odong. Masangin itu adalah permainan melewati dua buah beringin di Alun-Alun Kidul dengan mata tertutup dari ujung lapangan dengan kondisi berjalan lurus. Tidak pernah bosan bermain di tempat ini. Banyak sekali teman-teman yang belok menjauh ketika mendekati dua pohon beringin. Beberapa diantaranya pernah 1x berhasil melewatinya dan setelah itu gagal total. Namun, beruntungnya dua kali percobaan saya melewati pohon beringin keduanya berhasil saya lalui. Ya, akhirnya 2x saya berhasil melewatinya, hehe. Namun, konon katanya mitos yang beredar, barang siapa yang bisa melewati pohon beringin ini 5x itu berarti hati orang tersebut telah bersih. Ya, itu mitos yang beredar. Sayangnya sulit sekali mendapatkan jepretan kamera di tempat ini. Jadi tidak ada dokumentasi. Ada satu hal yang membuat saya deg-degan tegang tak karuan adalah ketika pertama kali berhasil melewati pohon beringin dan saya pun membuka mata ada sesosok pria usia baya berdiri tepat di depan saya. Saya pikir itu adalah rekan dari Teh Ucy dan Tri yang mendampingi saya ketika bermain Masangin. Tapi mereka berdua malah pergi begitu saja dan saya malah culang-cileung dan berlalu begitu saja meninggalkan pria usia baya itu yang sedang dalam posisi terpatung dengan satu tangan seperti sedang mengemis. Huh..hah..
Selesai bermain Masangin, kami naik sepeda, tapi kali ini bukan sepeda tandem, tapi sepeda becak berkapasitas 5 orang yang unik sekali karena ada Audio Speker-nya juga. Harganya Rp10.000- untuk satu putaran Alun-Alun Kidul.
Kami sewa sepeda untuk tiga putaran karena maksimal tiga putaran. Selanjutnya setelah dari Alun-Alun Kidul kami lanjut untuk makan malam di Gudeg Cukupan Batas Kota, Jalan Laksa Adisucipto (https://foursquare.com/v/gudeg-cukupan-batas-kota/4d0a776cb93b224b6f8446bf).
Perjalanan untuk Kamis malam ini selesai. J
Jelajah Kota Jogjakarta dilanjutkan kembali di Hari Jumat, 25 Mei 2012. Pagi-pagi sekali kami harus sudah packing karena Checkout harus dilakukan pukul 12.00. Maka sebelum berangkat ke Candi Prambanan, kami packing kemudian sarapan pagi dulu di Hotel. Akhirnya pukul 08.30 WIB kami berangkat dari Hotel Sahid Raya Yogyakarta menuju Prambanan. Telat 1 jam dari rencana awal 07.30 WIB. Berjalan kaki sekitar 1 km dari Hotel menuju Halte Trans Jogja, kami menaiki Trans Jogja jalur 1A untuk tiba di Prambanan.
Dari sebelah kiri: Tri, Kang Adam, Kang Zul, Imron, Teh Tika, Ria, Emilia, Suci.
Dari Halte di Prambanan masih perlu berjalan lagi sekitar 1,5 – 2 km. Kami memutuskan naik andong dengan harga Rp5.000,-/orang untuk menuju Prambanan. Dan kami baru tiba di Prambanan pukul 09.30 WIB.
Dan akhirnya tibalah kami di Candi Prambanan. Sebelumnya para lelaki centil membeli kacamata hitam dulu karena suasana pada saat itu panas pisan.
Akhirnya kami pulang pukul 10.45 WIB karena para lelaki harus Shalat Jumat dan perjalanan dari Prambanan cukup Jauh. Sampai Jumpa Prambanan.
Sebetulnya kami nyaris melewatkan Shalat Jumat karena tapi untungnya di hotel tempat kami menginap ada Masjid.
Dan untungnya Septiyadi datang menjemput ketika kami diperjalanan karena memang Trans Jogja yang kami naiki saat pulang tidak melewati halte yang kami naiki ketika berangkat ke Prambanan. Oh iya, Hari Jumat ini kami sengaja menyewa 1 mobil APV khusus untuk berjalan-jalan seharian. Tiba di Hotel kami langsung lari ke kamar, mengemasi barang dan kemudian check-out karena takut kena charge jika melebihi waktu. Shalat Jumat selesai dan kami bersantai santai dulu di parkiran hotel. Saya, Kang Adam, Tri, dan Kang Udin kebetulan belum membeli tiket pulang ke Bandung. Akhirnya kami beli tiket di Agen yang ada di Hotel, rencana pulang Jumat malam tidak jadi karena tiket kereta sudah habis. Kami putuskan untuk pulang Sabtu pagi dengan Kereta Lodaya Pagi Eksekutif yang berangkat pukul 09.25. Sedangkan Tri harus pulang Jumat pukul 18.00 dengan Bis Kramat Jati. Lanjut makan siang di depan Hotel Sahid Raya Yogyakarta. Dan kami melanjutkan perjalanan ke Malioboro untuk berbelanja.
Saya sendiri membeli batik yang lumayan bagus motifnya, yang lain membelikan oleh-oleh untuk keluarga dan orang-orang terdekat. Kami membelinya di Toko Mirota Batik karena tempat ini katanya memang bagus dan lengkap untuk membeli oleh-oleh. Berbelanja dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB selesai. Lanjut makan malam di Kawasan Angkringan Stasiun Tugu.
Kopi Joss, Kopi dengan Arang Panas.
Mantap sekali J
Selesai makan malam, kami harus mencari penginapan. Untungnya Septiyadi dan temannya (Adhit, Ici, Agung) dapat membantu kami. Untuk yang perempuan diinapkan di Unires UMY dan laki-laki menginap di kontrakan teman Septiyadi. Akhirnya kami mengantarkan perempuan dulu di Unires UMY. Dan kemudian ke kontrakan teman Septiyadi. Sebelumnya sempat bertemu dengan Kang Fajri (Alumni Ilkom 2006) yang sedang kuliah S2 di UGM. Jadi ya semacam reuni kecil-kecilan. Dan Kang Fajri ikut main bersama kami. Tiba dikontrakan kami bersegera shalat dan kemudian mandi untuk melanjutkan aktivitas malam, yaitu membeli Bakpia Pathok 25. Kami membelinya sekitar pukul 23.00 WIB langsung di pabrik pembuatannya. Ada hal yang unik ketika membeli Bakpia Pathok 25 ini, kata temannya Septiyadi ada kode tertentu agar Bakpia yang kita beli mendapatkan potongan harga. Kode tersebut adalah HP (Harga Pelanggan/Harga Penjual). Jadi, kalau kita membeli di sana dengan menggunakan perantara (seperti becak pengantar) biasanya tidak akan mendapatkan diskon, tapi kalau kita membelinya sendiri maka akan mendapatkan diskon. Ya lumayan kan, hihi J
Lanjut dari Bakpia Pathok 25, kami (10 orang) berangkat ke Bukit Bintang di kawasan Wonosari (jalan menuju Gunung Kidul) tengah malam. Ya, sekitar pukul 12 malam pemandangan dari bukit ini sungguh luar biasa. Tapi sayang tidak ada kamera yang bagus yang bisa mengabadikan momen ini. Dan ini adalah foto seadanya.
Kami menyempatkan untuk makan malam lagi Bukit Bintang ini. Sebenarnya setelah dari Bukit Bintang, perjalanan akan dilanjutkan ke Jembatan Xcode di Kota Yogyakarta karena pemandangan malam disini katanya bagus. Namanya memang unik, Jembatan Xcode ini katanya tempat berkumpulnya para hacker. Xcode ini setau saya merupakan aplikasi di perangkat Mac. Mungkin karena kebanyakan yang berkumpul di tempat tersebut adalah para Geeks. Tapi sayang melihat 5 orang telah tertidur pulas di dalam mobil, perjalanan dihentikan dan kami kembali ke kontrakan sekitar pukul 01.00 WIB.
Sebenarnya masih ada tempat tujuan wisata lain di Jogja yang belum saya jamah yaitu Pantai di Gunung Kidul yang bisa dijangkau selama 2 jam dari Bukit Bintang. Katanya sih ada 48 pantai di daerah tersebut yang masih sangat asri dan pemandangannya tidak kalah dengan Pantai di daerah Bali. Apa daya, saya harus beristirahat dan kembali ke Bandung karena ada aktivitas lain. Kunjungan Jogja selanjutnya semoga bisa mencicipi pantai-pantai tersebut.
J
Special thanks to Septiyadi and Friends yang telah banyak membantu perjalanan kami selama di Jogja.
Terima kasih.